top of page

Seksi Wisma Ledalero Gelar Pelatihan Menulis

Updated: Sep 21, 2020

POSE BERSAMA - Anggota Seksi Wisma Ledalero pose bersama usai pelatihan menulis.


Seminariledalero.org – Seksi Wisma, salah satu seksi di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, mengadakan pelatihan menulis bagi anggota Seksi Wisma, Kamis malam, (17/9/20). Pelatihan ini berlangsung di ruang kuliah Yosef Suban STFK Ledalero.

Moderator Seksi Wisma, Pater Ferdinandus Sebo, mengawali kegiatan ini dengan menstimulus anggota Seksi Wisma untuk berani menulis.

Baginya, menulis bukan soal kemampuan, tetapi soal keberanian. Keberanian untuk menyampaikan ide kepada khalayak serta keberanian untuk dikritik. Sebab, setiap pembaca memiliki alur pemikiran yang berbeda dengan penulis.

“Berani untuk mulai dan siap kena hantam. Kalau kamu memiliki ide dan tidak menulis, maka kamu egois. Tulislah supaya idemu dikonsumsi oleh banyak orang,” ujar Pater Fredy Sebo yang kini sedang mempersiapkan bukunya yang kedelapan.

Pemateri pelatihan ini ialah Frater Selo Lamatapo (Ketua Seksi Wisma Ledalero), Frater Edy Soge (Wakil Seksi Wisma), dan Frater Yos Bataona. Frater Selo membagikan langkah-langkah menulis berita, Frater Edy membagikan kiat-kiat menulis tulisan ilmiah, dan Frater Yos Bataona membagikan pengalaman menulis sastra.

Usai mendapat stimulus dari Pater Fredy, semua anggota Wisma dibimbing Frater Selo Lamatapo, dalam pelatihan menulis berita.

Frater Selo menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan mempersiapkan anggota Wisma untuk menulis berita, sastra, feature, dan artikel ilmiah.

“Semua anggota memiliki keterampilan menulis. Pelatihan ini hanya memantapkan keterampilan itu, dan sekurang-kurangnya membantu kami bekerja dalam satu skema yang baik,” terangnya.


Pada pelatihan ini, Frater Selo membagi empat poin besar dalam materinya, yakni mengenal berita, persiapan peliputan, teknik menulis berita, dan latihan menulis.

Menurutnya, syarat berita yang baik adalah berdasarkan fakta, aktual, berimbang, dan lengkap. Keempat syarat tersebut harus diperhatikan penulis berita agar berita yang disampaikan tidak menyesatkan pembaca.

“Meski liputan kita nanti dalam lingkup kecil, namun kita mesti mulai belajar menulis secara jujur dan jelas,” ajak Frater Selo.

Selanjutnya, Frater Edi Soge membagikan kiat-kiat khusus dalam menulis artikel ilmiah. Menurutnya, menjadi penulis yang baik berarti memiliki kemampuan analisis dan daya kritis.


Kemampuan tersebut, lanjutnya, tidak muncul begitu saja apabila seseorang tidak membaca. Membaca adalah kunci utama dalam menulis artikel ilmiah.

“Ketika kita membaca, ada sesuatu yang kita dapat dan sesuatu itulah yang akan kita tuangkan dalam karya kita. Sesuatu itu juga mesti diformulasikan secara baru sehingga mudah dimengerti,” tegas Frater Edi.

Hal serupa ditegaskan oleh Frater Yos Bataona. Ia mengatakan bahwa menulis tanpa membaca adalah sia-sia. Membaca selalu menjadi kunci utama bagi setiap penulis.

Pelatihan ini berjalan lancar hingga selesai. Salah satu anggota Wisma Ledalero, Frater Evaristo Metan, mengatakan bahwa dirinya siap meliput dan menulis untuk Wisma Ledalero, dan siap membagikan ide-ide melalui tulisan ke media mana pun.

Penulis: Febri

Editor : Selo Lamatapo

234 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page