top of page

Seksi JPIC Salurkan Bantuan


Foto: Tim JPIC bersama kelompok pemulung di Nangarasong.


Seksi JPIC (Justice, Peace, and Integrty of Creation) Fratres Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero bekerjasama dengan komisi JPIC Provinsi SVD Ende menyalurkan bantuan bagi para pemulung, para penarik gerobak, dan anak yatim piatu di kota Maumere dan sekitarnya pada Sabtu (30/10) Pkl. 08.00. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pendataan para pemulung dan kaum kecil beberapa waktu yang lalu.


P. Vande Raring, SVD selaku moderator JPIC fraters dalam sapaannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dari Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini-SVD) dalam hidup kaum kecil yang acapkali dilupakan oleh para penguasa (pemerintah) di negeri ini. Solidaritas ini terwujud dalam ada bersama, terlibat, dan mengalami suka-duka kaum kecil. “Namun, satu hal yang mesti dicatat, bagi SVD, bapak/ibu dan saudara/i tidak dilihat sebagai orang pinggiran dan terlupakan. Bapa mama adalah roh dan misi Serikat Sabda Allah,” tegas Pater Vande.


Foto: Tim JPIC bersama kelompok pemulung di kampung Garam.


Selain itu, Pater Vande juga menggarisbawahi maksud dari kunjungan ini yakni kunjungan persaudaraan. “Kunjungan adalah kunjungan persaudaraan yang dalamnya terkandung makna kebersamaan. Kami hendak menjadikan bapa-mama dam saudara/i sebagai sahabat seperjalanan.”


Sementara bagi para frater, lanjut Pater Vande, kunjungan ini merupakan bentuk aplikasi dari ilmu-ilmu teoretis yang selama ini diperoleh di kelas dengan cara ada bersama dan terlibat dengan kehidupan nyata bapak/ibu dan saudara/i. “Singkatnya, pengalaman bapak/ibu dan saudara/i akan membentuk hati dan jiwa para frater untuk mencintai panggilan mereka,” kata Pater Vande.


Di akhir sapaan, atas nama komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero dan komisi JPIC Provinsi SVD Ende, Pater Vande mengucapkan terima kasih kepada bapa/mama dan saudar/i yang begitu antusias dalam menyambut kegiatan ini.

Ketika diberi kesempatan untuk sharing pengalaman, salah satu pemulung, ibu Rosalia Bunga Sengsara, mengatakan bahwa hasil dari memulung sampah tersebut ia gunakan selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga untuk kepentingan pendidikan anaknya. “Suami saya sudah meninggal. Dengan sendirinya, penopang hidup keluarga ada pada pundak saya. Saya senang dengan kehadiran Pater dan para frater SVD untuk melihat dan meringankan beban hidup saya,” tegas ibu Rosalia.


Foto: Tim JPIC saat mendistribusikan bantuan sosial


Senada dengan hal ini, ibu Maria Berta Alo, selain menyeringkan pengalamannya, juga menaruh harapan kepada para pater dan frater di komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. “Kalau ada acara atau hajatan di Ledalero dan ada sampah plastik, bisa dikumpulkan bagi kami. Ini harapan saya dan teman-teman di sini,” tandas ibu Maria.

Menanggapi hal ini, Frt. Ippy Taus, SVD mengatakan bahwa para frater di komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero dituntut untuk mandiri dalam komunitas unit formandi. Salah satunya adalah mengumpulkan sampah plastik dan menjualnya. Hasil penjualan sampah itu digunakan untuk keperluan di unit. “Namun, Jika ada hajatan dalam waktu yang akan datang, sampah plastik yang kami kumpulkan akan dibagi juga kepada bapak/ibu dan saudara/i di sini. Kami akan mengatur hal ini,” kata Frater Ippy.


Selain kegiatan pendataan dan penyaluran bantuan, kegiatan lain yang akan direncanakan selanjutnya adalah rekreasi rohani bersama para frater. “Nanti kami akan tentukan waktunya dan dikonsultasikan kepada bapak/ibu dan saudara/i di sini,” kata Pater Vande.


Adapun lokasi pemberian bantuan ini yakni kelompok pemulung di belakang Lembaga Pemasyarakatan, kelompok pemulung di Kampung Garam, kelompok pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA Sampah) di Nangarasong, dan beberapa titik lain di kota Maumere dan sekitarnya.* (Fr. Ippy Taus, SVD)

129 views0 comments

Comentarios


bottom of page